Mural is dead? "Mari Berdialog"


ridwankamil MURAL IS DEAD?

Kita ini harus berdialog, dalam merumuskan “batas”.
Batasan mana yang boleh dan pantas, mana yang tidak boleh dan tidak pantas.

Di dunia digital pun, tidak semua dari kita paham, mana itu “kritik” argumentatif mana itu “buli/hinaan”.

Orang berjiwa besar bicarakan gagasan, orang berjiwa kerdil bicarakan/gosipkan orang.

Seperti lalu lintas kita pun dibatasi di lampu setopan, kebebasan ekspresi pun dibatasi, oleh nilai “kesepakatan budaya dan kearifan lokal”. Itulah kenapa isu “mural kritik” kelihatannya hari ini masih berada di ruang abu-abu.

Jika belum ada kesepahaman, maka tafsir boleh/tidak boleh akan selalu menyertai perjalanan dialektika “ ini kritik atau hinaan” dalam perjalanan demokrasi bangsa ini.

Dalam perspektif saya, Mural adalah seni ruang publik yang “temporer”. Ada umurnya.

Pelaku mural juga harus paham dan jangan baper, karena karyanya suatu hari akan hilang. Apalagi tanpa ijin pemilik tembok. Bisa pudar tersapu hujan, dihapus aparat ataupun hilang ditimpa pemural lainnya.

Mari berdialog.

#rkri

#rkrijuara

#indonesiasehat

#jawabarat 

#ridwankamil

#indonesia

#sinergitas

#kolaborasi

#kolaboraksi

#rumahkerjarelawanindonesia

Postingan Juara

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut bahagia Presidensi G20 di Indonesia

  Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut bahagia Presidensi G20 di Indonesia. Ridwan Kamil berkomitmen menjadikan Indonesia, khususnya Jabar seb...